Page 2 of 3
I. TAHAP IKATAN a. Peningsetan Penyerahan seperangkat perlengkapan berupa cincin, seperangkat busana wanita, perhiasan, makanan tradisional, buah-buahan, daun sirih, dan uang. Oleh pihak calon pengantin pria kepada calon pengantin wanita sering disebut sebagai srah srahan yang dilanjutkan dengan tukar cincin oleh kedua calon mempelai sebagai tanda ikatan antara kedua calon pengantin. b. Asok Tukon Penyerahan dana untuk membantu biaya pesta keluarga calon pengantin wanita. c. Paseksen Proses permohonan doa restu d. Gethok Dina Penentuan hari ijab kabul dan resepsi. Menghitung hari, tanggal, dan bulan yang baik yang kemudian mendapat kesepakatan dari kedua belah pihak. II. TAHAP PERSIAPAN a. Sedhahan Pembuatan hingga pembagian surat undangan. b. Kumbakarnan Pertemuan untuk membentuk panitia pesta dengan mengundang sanak saudara, keluarga, tetangga, dan teman. c. Jenggolan atau Jonggolan Sering disebut tandhakan atau tandhan, artinya melaporkan pada pihak kantor pencatatan sipil (KUA) bahwa akan diadakan upacara perkawinan III. TAHAP PELAKSANAAN a. Pasang Tratag dan Tarub Tarub berarti hiasan dari janur kuning atau daun kelapa muda yang disuwir-suwir (disobek-sobek) dan dipasang di sisi tratag serta ditempelkan pada pintu gerbang tempat resepsi agar terlihat meriah. Bila ingin dilengkapi, boleh dilanjutkan dengan uba rambe selamatan dengan sajian makanan nasi uduk, nasi asahan, nasi golong, kolak ketan, dan apem. b. Kembar Mayang Sering disebut Sekar Kalpataru Dewandaru, lambang kebahagiaan dan keselamatan. Benda ini biasa menghiasi panti (asasana wiwara) yang digunakan dalam acara panebusing kembar mayang dan upacara panggih. Bila acara sudah selesai, kembar mayang akan dibuang di perempatan jalan, sungai, atau laut agar kedua mempelai selalu ingat asal muasalnya. c. Pasang Tuwuhan (Pasren) Tuwuhan atau tumbuh-tumbuhan yang melambangkan isi alam semesta dan dipasang di pintu masuk tempat pernikahan.
|